Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

CERPEN : Gerobak Tua

Gambar
google I bu adalah orang yang pertama kali mencintai kita apa adanya. Bahkan sejak di dalam kandungan pun, ia adalah orang pertama yang tulus menyayangi dan rela mengorbankan jiwa raganya agar anaknya tetap sehat dan selamat sampai nantinya lahir ke dunia. Setelah anaknya lahir, kasih sayang ibu pun bertambah dimulai dari erangan tangis ketika melihat kita keluar dari rahimnya. Ibu terlihat sangat bahagia seakan-akan ia telah melupakan rasa sakitnya ketika berjuang melawan maut demi melahirkan kita. Seorang ibu tidak pernah menginginkan hadiah mewah dari anaknya. Bahagianya sang ibu datang dari hal-hal sederhana. Asal anaknya selalu menuruti nasihat dan membalas perlakuannya dengan baik, ia sudah senang. Kesenangan ini kadang tidak terlihat langsung di wajahnya, tetapi terukir dengan indah di hatinya. Saat ia sedih pun, jarang langsung ia tunjukkan pada anak-anaknya. Seolah-olah ia selalu terlihat bahagia, padahal siapa yang tahu apa yang ia rasakan sebenarnya. Yang jela

CERPEN : Hei Mimpi, Aku Kepadamu

Hari ini memang sangat cerah sekali. Aku terbangun dari mimpi malamku yang entah apa mimpinya. Aku lupa akan hal itu. Kepalaku nyut-nyutan sekali karena semalam aku bergadang untuk menyelesaikan deadline sejuta mimpiku. Ditambah lagi aku masuk angin karena terlalu sering bergadang. Tetapi, itu tidak apa-apa. Selama aku bisa bernafas dan menginjakkan kaki di bumi ini, maka aku tidak segan untuk terus maju dan berkarya hingga akhir hayatku. Aah! Sekarang tambah berdenyut kepalaku. Ibu berteriak menyuruhku segera bangun dari tempat tidurku. Padahal, aku sudah melaksanakan kewajibanku seorang muslim, yaitu sholat shubuh. Aku hanya butuh waktu sebentar untuk berbenahkan diri di atas kasurku yang empuk dan nyaman ini. Teriakkan ibu ku yang ke-3 kalinya, barulah aku bangun dan berdiri dengan kepala yang masih nyut-nyutan dan hati pun juga ikutan nyut-nyutan. Aku tahu alasan ibu ku berteriak. Tentu saja, itu untuk menyuruhku membersihkan rumah dari ujung ke ujung. Itulah salah satu ke

CERPEN : KAWAH MERAPI DEMPO

Gambar
                  Ini merupakan pengalaman pertamaku untuk mendaki ke puncak gunung yang benar-benar gunung. Sebelumnya aku memang pernah naik bukit di daerahku yaitu Bukit Jempol terletak di   Kabupaten Lahat-Sumatera Selatan. Satu minggu sebelum pendakian dimulai, berbagai persiapan pun dilakukan. Mulai dari mengumpulkan alat-alat untuk kebutuhan kelompok, menyiapkan berbagai kebutuhan pribadi, hingga olahraga bersama agar tubuh lebih siap untuk berjalan sampai ke puncak Gunung Dempo. Gunung Dempo merupakan gunung alam pertama yang aku daki di dunia yang fana ini. Gunung dengan ketinggian 3159 mdpl terletak di perbatasan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu tepatnya di kota dingin penghasil kopi robusta yang terkenal enak, yaitu Kota Pagaralam. Gunung Dempo terletak di kota Pagaralam, dengan jarak tempuh darat sekitar 7 jam dari Palembang, ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Gunung Dempo mempunyai ke unikan dan kemegaham alam tersendiri, dimana di lereng gunung

MENULIS SEBAGAI MEDIA DAKWAH

     Jika kita tidak punya banyak waktu untuk terjun ke lapangan, jika kita tidak punya banyak harta untuk disedekahkan, maka kita masih punya sepasang mata untuk membaca dan jari-jari untuk menulis. Maka menulislah tentang kebaikan, menulislah untuk diniatkan bahwa tulisan yang ditulis adalah sebuah media untuk membuka hati orang pada kebaikan. Jika kita berhasil menyentuh dan memotivasi hati seseorang dengan kata-kata yang kita tulis, maka kita bisa dikatakan telah menjadikan kegitan menulis kita sebagai media dakwah. karena ada orang yang tidak bisa tersentuh dengan omongan, namun ada orang yang tersentuh dengan tulisan (kata-kata).       Jadi, menulis dapat dijadikan media untuk berdakwah. berdakwah melalui tulisan akan lebih afektif dan abadi. dakwah lewat tulisan ini sebetulnya sudah menjadi tradisi para ulama dan Intelektual Muslim. tradisi ini merupakan konsekuensil logis dari dorongan Islam yang sangat menekankan arti penting penguasaan ilmu dalam kehidupan. Ilmu-ilmu yang

PUISI : Rindu Rumah

Saat malam begitu sunyi dan sepi Hening pun mencengkram hati Tiba-tiba sesak rindu mendesak kalbu Rindu rumah isyaratkan ambigu Digubuk itu aku mengukir kenangan Bersama Kasih dan Cinta yang Tuhan anugerahkan Meski bukan istana yang menjulang tinggi Namun aku tenang dan Cinta akan rumahku Disana aku menemukan beribu kebahagian Kehangatan yang membalutku Aku senang aku bahagia Karena ada ibu dan bapak Sejauh apapun kaki melangkah Rindu selalu mendekatkan ku kepada rumah Jika suatu saat nanti aku kembali Akan ku tumpahkan kerinduan ini. Palembang, 01 Oktober 2019

KEBAHAGIAAN TERBESAR

Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang menarik. Seorang Pak Guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya di depan kelas. Sementara itu, dari mulutnya keluar sebuah pertanyaan. ”Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di sini.Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuat kalian bahagia ? Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini ?” Murid-murid tampak saling pandang.Terdengar suara lagi dari Pak Guru, ”Ya, ceritakanlah satu hal terbesar yang terjadi dalam hidup kalian …” Lagi-lagi semua murid saling pandang, hingga kemudian tangan Pak Guru itu menunjuk pada seorang murid. ” Nah, kamu yang berkacamata, adakah hal besar yang kamu temui ? Berbagilah dengan teman-temanmu …” Sesaat, terlontar sebuah cerita dari si murid,” Seminggu yang lalu, adalah saat-saat yang sangat besar buat saya. Orang tua saya, baru saja membelikan sebuah motor, persis seperti yang saya impi

CERPEN : SEMANGKOK BAKSO

Waktu itu aku ingin pergi bersama teman-temanku untuk merayakan ulang tahunnya. Biasa ketika hendak pergi aku selalu berpamitan sebelum berangkat kepada kedua orang tuaku, ibu berpesan kepadaku agar tidak terlalu pulang malam. Pagi itu Aku pun di jemput oleh teman-temanku untuk sekedar pergi jalan-jalan menikmati suasana Ibu Kota. Aku dan teman-temanku sangat menikmati jalan-jalan tersebut dan pada akhirnya aku pun   lupa waktu. Tidak terasa matahari pun sudah terbenam dan gelapnya malam menyelimuti alam Ibu Kota. Tepat pukul 20.30   aku baru sampai di rumah. Ketika sampai di rumah, ayahku langsung menanyakan kenapa pulang larut malam. Rindi,”   dari mana saja kamu? ibumu tadi sudah berpesan jangan pulang malam-malam. Malah kamu pulangnya larut malam”, kata Ayahku. “Iya,Pak. Tadi keasyikan. Jadi aku lupa waktu, “ gemuruhku. “Lain kali, jangan jalan-jalan lagi kalau pulang malam-malam begini. Tidak baik bagi seorang pelajar sepertimu pulang malam itu!” nasihat ayahku dengan n

PUISI : SEKEPING HATI YANG HILANG

Di sudut palung hati lama tertanam bunga rindu Menunggu waktu hingga daunnya menguning Terpagut lara di dalam keping jiwa yang beku Pagi yang lembut terhapus siang meradang Angin berhembus dan bernyanyi Membawakan indahnya   melodi Mempesonakan hati dalam tiupan mesra Membawa diri dalam ingin bersama Sekeping hati menyusuri relung imajinasi Mempertanyakan rasa yang kembali mengetuk diri Tentang keinginan menepaki mimpi Yang sempat pergi dan bersembunyi Sekeping hati yang hilang Menerjang semua rintang Setelah sekian lama bertualang Layak pagi menanti petang Pada bunga   mekarnya tinggal menunggu waktu Jangan ragu untuk sediki lebih menunggu Terpagut lara di dalam keping jiwa yang beku Jiwa yang beku akan segera di sapu temu

Menumbuhkan Minat Menulis Pada Anak

Sebuah kata bijak dari Ali bin Abi Thalib r.a. “ Ikatlah Ilmu dengan Menulis”.   Ini adalah sebuah isyarat betapa pentingnya menulis. Pada akhirnya, menulis bukan hanya untuk pentingan pribadi, melaikan juga untuk kepentingan orang lain dan generasi yang akan datang. Dalam hal pendidikan, menulis juga sangat penting untuk selalu diajarakan atau menumbuhkan minat dalam menulis pada anak sejak dini, karena dengan menulis anak akan terbiasa untuk membaca. Membaca adalah modal utama dalam menulis. Dalam hal ini penulis akan berbagi sedikit bagaimana cara menumbukan minat menulis pada anak. Selain membangkitkan minat menulis untuk diri sendiri, para guru dan orang tua hendaknya juga mampu membangkitkan motivasi menulis kepada anak-anaknya. Berikut tips menumbuhkan minat menulis pada anak. Pertama , Menulis itu diawali dengan banyak membaca. Jadi rangsang anak untuk untuk gemar membaca, bisa buku fiksi anak, komik atau buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Namun, kita bisa mengatasiny

DANI AL MURHIF : KARYA-KARYA BUKU ANTOLOGI

Gambar
Judul Buku : Don't Give UP!  Judul Buku : Cahaya Harapan Judul Buku: The Sense Happines Alhamdulilah, Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan dan kekuatan. Di mulai Pada akhir 2017 mulai aktif dalam dunia menulis  dan mengikuti beberapa Kelas Menulis. Sehingga pada saat ini telah menulis lebih kurang 12 Buku Antologi bersama teman-teman Penulis se-Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda dan Komunitas Menulis yang berbeda juga.  Menulis bukan hal yang sulit bagi jiwa yang menjadikannya menulis sebagai bagian dari hidupnya. Menulis adalah sarana untuk menebar virus Kebaikan kepada orang lain. Sebuah kata-kata yang dituliskan oleh tinta hitam akan lebih abadi dari pada kata-kata  yang di ucapkan oleh Lisan. "Siapa pun bisa menulis sepanjang di mau menulis. tidak ada yang tidak mungkin sepanjang kita mau berusaha keras melakukannya. mulailah dengan niat di dalam hati. Menulis dengan hati akan lebih punya makna." Sala