Postingan

Menampilkan postingan dari 2020
Gambar
  SANTRI SEHAT, INDONESIA KUAT Sejarah telah mencatat bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah Resolusi jihad yang di kemukakan oleh KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 . Resolusi tersebut berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam hal itu para santri juga ikut andil berjuang dan rela berkorban untuk bangsa dan negara. Sejak ditetapkannya Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober oleh Presiden Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015. Dengan memperingat Hari Santri setiap tahunnya diharapkan dapat menumbuhkan rasa patriotisme di kalangan generasi bangsa Indonesia dan tidak melupakan perjuangan para kiayi dan Ulama. Dengan begitu, para santri diharapkan dapat meneladani semangat jihad cinta tanah air. Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020 secara khusus mengusung tema "Santri Sehat Indonesia Kuat". Hal ini mengingat In

Mengapa kita harus menulis?

Ada yg belum memulai sudah nyerah duluan.  Ada yg sudah mulai tapi nyerah di tengah jalan.  Ada yg naskah selesai tapi nyerah karena penolakan.  Ada yg berhasil terbit tapi tak lagi berkarya karena buku gagal di pasaran. Maka sebelum belajar teknis kepenulisan, hal terpenting menurut saya adalah bertanya pada diri, mengapa saya harus menulis. Jawaban atas pertanyaan itulah yg sangat menentukan keistiqomahan kita dalam menulis. Daya tahan kita dalam berkarya ditentukan oleh motivasi apa yg sedang kita perjuangkan dari karya yg kita buat. Dengan motivasi yg kuat, harapannya menulis bukan lagi menjadi kewajiban dan beban, tetapi sudah menjadi bagian dari hidup kita. Kita gak merasa wajib nulis, tapi merasa butuh nulis. Mengapa kita harus menulis? 1. Karena Hidup Harus Terus Belajar Belajar itu kewajiban kita, dari lahir sampai meninggal dunia. Orang yg puas dg ilmunya akan menjadi pribadi yg tidak berkembang. Pintar itu baik, tapi merasa pintar itu yg bahaya. Berilmu itu mulia, tapi meras

Menulis sebagai ladang Ibadah

Gambar
Menulis bagi saya adalah ladang Ibadah serta tempat berbagi Inspirasi dan cerita. Dengan menulis apa yang kita sampaikan lebih abadi dan akan terus ada. Menulis juga adalah sarana untuk meluapkan segala sesuatu yang ada di hati bagi yang tak bisa menyampaikan atau mengekspresikannya secara lisan.  Dalam sebuah perjalanan hidup, bagaimana kita memberikan pengaruh yang positif kepada orang lain walaupun satu kata saja. Saya  selalu berusaha memberikan pengaruh positif. Jika dilihat dari frekuensinya mungkin saya  belum maksimal dalam memberikan pengaruh kepada orang lain. Tapi yang lebih penting itu adalah vibrasi dari pengaruh itu sendiri. Vibrasi yang muncul adalah vibrasi kebaikan. Karena itulah saya menulis, supaya bisa tetap menjaga vibrasi positif dan menyebarkannya lewat duplikasi tulisan. Saya berusaha untuk tetap menulis yang baik-baik dan mudah-mudahan bisa menjadi ladang  pahala. Aaminn Yaa Rabb.

UNIVERSITAS QAIROUAN (AL-QAWARIYYIN), Universitas Pertama di Dunia

Gambar
Tahukah kalian bahwa Universitas pertama di dunia ternyata dipelopori oleh seorang Muslim loh.  Ia bernama Fatimah al-Fihri. Universitas yang didirikan olehnya bernama Universitas Qairouan atau Al-Qawariyyin. Universitas Qairouan (Al-Qarawiyyin) adalah Universitas pertama di dunia. Berdasarkan UNESCO dan the book Guinness World Records, Universitas Qairouan adalah Universitas pertama dan juga tertua yang memberikan gelar bagi para lulusannya. Universitas Qairouan didirikan oleh Fatimah al-Fihri, seorang wanita Muslim kaya yang bertekad menggunakan harta warisannya untuk pendidikan. Pada tahun 859, di kota Fes, Maroko, Fatimah mendapatkan izin dari penguasa setempat untuk mendirikan sebuah Universitas. Hal yang dilakukan oleh Fatimah pada waktu itu adalah suatu hal yang akan mengubah wajah pendidikan di dunia selamanya. Kehadiran Universitas pertama di dunia ini mengubah wajah seluruh pendidikan tinggi di dunia. Universitas ini nantinya akan mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia pend

MAUT BERNYANYI DI KOSOVO

Ketika sebahagian besar pasukan Ottoman berada Anatolia tengah, salah satu penguasa Servia, Lazar mengambil kesempatan. Bersama banyak pimpinan feodal lokal lainnya,  pasukannya mengalahkan pasukan kecil Ottoman pada Pertempuran Plocnik tahun 1386, dan mengusir keberadaan Ottoman keluar dari Serbia selatan. Kemenangan ini meningkatkan kekuasaan Lazar sepuluh kali lipat dan ia berhasil membentuk persekutuan besar terdiri dari orang-orang Serbia, Bulgaria, Bosnia, dan Albania. Bahkan sejumlah bangsawan Bohemia dan Hungaria bergabung dalam pasukannya. Menghadapi situasi ini, maka pada bulan Juni 1389, sang penguasa Ottoman, Sultan Murad bersama anak-anaknya, yaitu Bayazid dan Yakub, bergerak menuju serbia. Ternyata Lazar dan pasukannya menunggu mereka di di Kosovo, yang dalam bahasa Serbiaberarti : lapangan burung-burung hitam. Ada sebuah peristiwa menarik saat itu. Seorang mentri Sultan Murad yang saat itu datang dengan membawa Al Quran, tanpa sengaja membuka mushafnya dan pandanga