Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

KEBAHAGIAAN TERBESAR

Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang menarik. Seorang Pak Guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya di depan kelas. Sementara itu, dari mulutnya keluar sebuah pertanyaan. ”Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di sini.Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuat kalian bahagia ? Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini ?” Murid-murid tampak saling pandang.Terdengar suara lagi dari Pak Guru, ”Ya, ceritakanlah satu hal terbesar yang terjadi dalam hidup kalian …” Lagi-lagi semua murid saling pandang, hingga kemudian tangan Pak Guru itu menunjuk pada seorang murid. ” Nah, kamu yang berkacamata, adakah hal besar yang kamu temui ? Berbagilah dengan teman-temanmu …” Sesaat, terlontar sebuah cerita dari si murid,” Seminggu yang lalu, adalah saat-saat yang sangat besar buat saya. Orang tua saya, baru saja membelikan sebuah motor, persis seperti yang saya impi

CERPEN : SEMANGKOK BAKSO

Waktu itu aku ingin pergi bersama teman-temanku untuk merayakan ulang tahunnya. Biasa ketika hendak pergi aku selalu berpamitan sebelum berangkat kepada kedua orang tuaku, ibu berpesan kepadaku agar tidak terlalu pulang malam. Pagi itu Aku pun di jemput oleh teman-temanku untuk sekedar pergi jalan-jalan menikmati suasana Ibu Kota. Aku dan teman-temanku sangat menikmati jalan-jalan tersebut dan pada akhirnya aku pun   lupa waktu. Tidak terasa matahari pun sudah terbenam dan gelapnya malam menyelimuti alam Ibu Kota. Tepat pukul 20.30   aku baru sampai di rumah. Ketika sampai di rumah, ayahku langsung menanyakan kenapa pulang larut malam. Rindi,”   dari mana saja kamu? ibumu tadi sudah berpesan jangan pulang malam-malam. Malah kamu pulangnya larut malam”, kata Ayahku. “Iya,Pak. Tadi keasyikan. Jadi aku lupa waktu, “ gemuruhku. “Lain kali, jangan jalan-jalan lagi kalau pulang malam-malam begini. Tidak baik bagi seorang pelajar sepertimu pulang malam itu!” nasihat ayahku dengan n

PUISI : SEKEPING HATI YANG HILANG

Di sudut palung hati lama tertanam bunga rindu Menunggu waktu hingga daunnya menguning Terpagut lara di dalam keping jiwa yang beku Pagi yang lembut terhapus siang meradang Angin berhembus dan bernyanyi Membawakan indahnya   melodi Mempesonakan hati dalam tiupan mesra Membawa diri dalam ingin bersama Sekeping hati menyusuri relung imajinasi Mempertanyakan rasa yang kembali mengetuk diri Tentang keinginan menepaki mimpi Yang sempat pergi dan bersembunyi Sekeping hati yang hilang Menerjang semua rintang Setelah sekian lama bertualang Layak pagi menanti petang Pada bunga   mekarnya tinggal menunggu waktu Jangan ragu untuk sediki lebih menunggu Terpagut lara di dalam keping jiwa yang beku Jiwa yang beku akan segera di sapu temu

Menumbuhkan Minat Menulis Pada Anak

Sebuah kata bijak dari Ali bin Abi Thalib r.a. “ Ikatlah Ilmu dengan Menulis”.   Ini adalah sebuah isyarat betapa pentingnya menulis. Pada akhirnya, menulis bukan hanya untuk pentingan pribadi, melaikan juga untuk kepentingan orang lain dan generasi yang akan datang. Dalam hal pendidikan, menulis juga sangat penting untuk selalu diajarakan atau menumbuhkan minat dalam menulis pada anak sejak dini, karena dengan menulis anak akan terbiasa untuk membaca. Membaca adalah modal utama dalam menulis. Dalam hal ini penulis akan berbagi sedikit bagaimana cara menumbukan minat menulis pada anak. Selain membangkitkan minat menulis untuk diri sendiri, para guru dan orang tua hendaknya juga mampu membangkitkan motivasi menulis kepada anak-anaknya. Berikut tips menumbuhkan minat menulis pada anak. Pertama , Menulis itu diawali dengan banyak membaca. Jadi rangsang anak untuk untuk gemar membaca, bisa buku fiksi anak, komik atau buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Namun, kita bisa mengatasiny

DANI AL MURHIF : KARYA-KARYA BUKU ANTOLOGI

Gambar
Judul Buku : Don't Give UP!  Judul Buku : Cahaya Harapan Judul Buku: The Sense Happines Alhamdulilah, Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan dan kekuatan. Di mulai Pada akhir 2017 mulai aktif dalam dunia menulis  dan mengikuti beberapa Kelas Menulis. Sehingga pada saat ini telah menulis lebih kurang 12 Buku Antologi bersama teman-teman Penulis se-Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda dan Komunitas Menulis yang berbeda juga.  Menulis bukan hal yang sulit bagi jiwa yang menjadikannya menulis sebagai bagian dari hidupnya. Menulis adalah sarana untuk menebar virus Kebaikan kepada orang lain. Sebuah kata-kata yang dituliskan oleh tinta hitam akan lebih abadi dari pada kata-kata  yang di ucapkan oleh Lisan. "Siapa pun bisa menulis sepanjang di mau menulis. tidak ada yang tidak mungkin sepanjang kita mau berusaha keras melakukannya. mulailah dengan niat di dalam hati. Menulis dengan hati akan lebih punya makna." Sala

MAYA

Gambar
Tiap Rindu yang menyekat paru serupa jarak yang membuat sesak pelukmu serupa candu senikmat madu, sehangat tuak Jadilah aku si Tamak Berharap untukku saja jantungmu berdetak kau pikir untuk apa kucipta sajak? sayamng, aku ingin kau abdi dengan cara yang layak Buku Antologi Judul Buku   : Maya Penerbit        : Gorga Gol. Buku     : Puisi